KEBAKARAN: PENYEBAB, TAHAPAN, DAN PENCEGAHAN

Kebakaran merupakan satu dari sekian banyak bencana yang mengakibatkan kerugian yang besar, bahkan dapat menelan korban jiwa.

Penyebabnya dapat dipicu oleh banyak hal. Namun, ada 3 unsur utama yang menjadi penyebab kebakaran, yakni bahan bakar, suhu panas, dan oksigen. Ketiga unsur utama ini apabila bertemu akan menimbulkan api yang akan menjadi sumber kebakaran.

  • Penyebab Kebakaran

Seperti yang diketahui pada umumnya, apabila ada benda mudah terbakar diletakkan dalam ruangan atau area dengan suhu yang panas, serta di ruangan atau tempat itu memiliki oksigen yang cukup maka kebakaran dapat terjadi. Oleh karena itu, perlu bagi masyarakat untuk mengetahui ketiga unsur ini

A. Bahan Mudah Terbakar

Bahan mudah terbakar bukan hanya bensin atau solar, banyak sekali bahan mudah terbakar lain yang dapat ditemukan di sekitar kita. Beberapa diantaranya adalah bahan-bahan yang tidak kita duga dan tidak kita sadari keberadaan dan bahayanya.

Berikut adalah daftar-daftar bahan mudah terbakar yang dapat ditemukan di sekitar kita :

  1. Tepung Terigu

Tepung terigu adalah bahan yang mudah terbakar. Namun sebagian besar masyarakat menyepelekan hal ini.

Tepung terigu, khusunya butiran tepung terigu yang berterbangan di udara dapat menjadi pemicu kebakaran. Bukan hanya tepung terigu, beberapa makanan seperti non-dairy creamer, susu bubuk, dan bubuk rempah-rempah juga dapat terbakar dengan mudah.

2. Alkohol

Alkohol memang dikenal sebagai zat yang mudah terbakar dan dapat ditemukan di berbagai macam produk di sekitar kita. Contohnya seperti minyak wangi, hand sanitizer, pembersih mulut, cairan pembersih kaca mobil, dan beberapa produk kecantikan juga mengandung alcohol.

3. Minyak Goreng

Minyak goreng termasuk satu dari sekian banyak benda yang harus ada di dapur dan digunakan oleh sebagian masyarakat hampir setiap harinya. Sebagian masyarakat seringkali lalai setelah menggunakan minyak goreng dan lupa mematikan kompor setelah memasak. Yang pada akhirnya menyebabkan minyak goreng terbakar.

4. Aseton

Aseton adalah bahan kimia yang juga dapat ditemukan pada produk-produk rumah tangga. Aseton seringkali ditemukan dalam penghapus kuteks, polish mebel, dll.

5. Produk Laundry

Produk Laundry seperti detergen dan dan pelembut pakaian hampir semuanya adalah benda yang mudah terbakar.

6.Serbuk Kayu,  Daun, Rumput Kering, dsb.

Bahan-bahan ini memang dikenal mudah terbakar apabila kering, dan seringkali dimanfaatkan oleh para pecinta alam untuk menyalakan api unggun mengingat sifatnya yang sangat mudah terbakar bahkan hanya dengan sedikit percikan api.

B. Suhu Panas

Suhu suatu ruangan menjadi faktor penting dalam kebakaran. Mengingat sebagian besar kebakaran bersumber di ruangan dengan suhu tinggi seperti dapur.

C. Oksigen

Seperti yang diketahui pada umumnya, Oksigen juga merupakan faktor penting dalam kebakaran. Oleh karena itu api yang mendapat banyak Oksigen akan lebih cepat membesar dan lebih lama membakar dibandingkan dengan api yang mendapatkan Oksigen dalam jumlah sedikit.

  • Tahapan Kebarakan

Setiap kebakaran pada umumnya terdiri dari tiga tahapan yang masing-masing dari tahapan tersebut memiliki karakteristik dan efek yang berbeda, serta jangka waktu yang bervariasi.

  1. Kebakaran Tahap Awal

Kebakaran tahap awal adalah kebakaran yang bentuknya masih kecil dan tidak mempengaruhi temperatur dalam ruangan terjadinya kebakaran. Kebakaran Tahap Awal seringkali membawa material-material beracun yang berasal dari bahan bakarnya.

2. Kebakaran Tahap Penyalaan Bebas

Pada tahap ini, api akan mulai menyebar dan membesar tergantung dari kondisi ruangan terjadinya kebakaran. Suhu panas yang diciptakan oleh api akan mengubah temperatur benda di sekitarnya hingga mencapai titik penyalaannya dan mulai terbakar, menyebabkan terjadinya Flashover (seisi ruangan menyala serentak). Kebakaran pada tahap ini memiliki waktu yang bervariasi dan dampak yang berbeda-beda pada tiap kasusnya.

3. Kebakaran Tahap Api Mengecil

Pada Tahap ini, bahan bakar dan nyala api akan berkurang. Apabila di ruangan tersebut memiliki tingkat oksigen yang rendah, maka akan mempercepat padamnya api walaupun ada bahan bakar yang masih belum terbakar. Beberapa bahan bakar akan mengalami proses pembakaran tidak sempurna yang pada akhirnya membentuk gas dan bahan bakar lain yang terkandung dalam asap. Apabila ventilasi ruangan tidak cukup, da nada sumber penyalaan baru, dapat terjadi kebakaran kedua diruangan tersebut atau disebut dengan Backdraft atau ledakan asap.

  • Pencegahan Kebakaran

Banyak tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran. Berikut adalah tindakan-tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran:

  1. Perawatan Sistem Elektrikal

Sebagian besar penyebab terjadinya kebakaran berasal kelalaian pengguna dalam menggunakan alat elektronik hingga menyebabkan terjadinya arus pendek yang acap kali menjadi pemicu titik api dalam Kebakaran.

Gunakanlah peralatan listrik yang sesuai dengan standar keamanan, mulai dari kabel hingga stop kontak.

Periksalah perlatan listrik secara berkala untuk memastikan tidak terjadinya kerusakan yang dapat menyebabkan munculnya percikan api.

2. Gunakan Bahan Bangunan yang Anti Kebakaran

Bahan bangunan seperti kayu dan plastik diketahui sebagai bahan yang mudah terbakar. Terlebih apabila ruangan tersebut adalah ruangan sempit yang terdiri dari bahan-bahan ini, akan meningkatkan resiko terjadinya kebakaran.

Oleh karena itu, penting untuk menggunakan bahan-bahan yang tahan terhadap api seperti Beton, Gypsum, Batu Bata, dll.

3. Desain Dapur yang Baik Untuk Mencegah Kebakaran

Dapur adalah ruangan yang pada umunya seringkali digunakan pada aktivitas yang melibatkan kontak dengan api. Ruangan ini juga termasuk penyebab kebakaran tertinggi yang diakibatkan oleh kelalaian.

Oleh karena itu, penting sekali untuk mendesain dapur untuk meminimalisir terjadinya kebakaran. Mulai dari :

  1. Memposisikan tabung gas dan kompor terpisah dengan tabung agar tidak terjadi kontak langsung antara tabung dan api.
  2. Merancang ventilasi udara yang bagus di dapur, terutama pada ruang penyimpanan tabung LPG sehingga apabila terjadi kebocoran gas, dapat terdeteksi dengan dini dan menjaga sirkulasi udara agar gas tidak bertumpuk sehingga rentan terjadi ledakan.
  3. Penggunaan kitchen set yang tidak mudah terbakar
  4. Penyediaan alat pencegah kebakaran rumah seperti fire extingushers atau selang air untuk memadamkan api.

4. Perbaiki Sistem Penyimpanan

Tidak semua barang dapat disimpan secara sembarangan. Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran, perlu untuk meletakkan dan menyimpan barang-barang sesuai dengan tempatnya.

  1. Untuk benda yang mudah terbakar seperti kertas, pakaian, dan lainnya,  sediakanlah tempat penyimpanan khusus yang jauh dari sumber api dan kering serta memiliki sirkulasi udara yang bagus.
  2. Dokumen-dokumen penting dapat disimpan di dalam brankas yang tahan api, sehingga apabila terjadi kebakaran dokumen-dokumen tersebut tetap aman.
  3. Aturlah sistem penyimpanan sebaik mungkin dan pisahkan bahan-bahan yang mudah terbakar dan tidak ke tempat khusus yang jauh dari sumber api dan memiliki sirkulasi udara yang bagus serta kering.

5. Sediakan Ruangan Khusus untuk Merokok

Bara dari rokok dapat menjadi pemicu kebakaran apabila jatuh atau bersentuhan di benda yang mudah terbakar. Oleh karena itu, penting untuk menyiapkan ruangan khusus untuk perokok.

Namun, apabila tidak terdapat lagi ruangan yang dapat dijadikan sebagai ruangan khusus ini, asbak dengan tisu basah atau pasir dibawahnya dapat dijadikan sebagai Alternatif untuk membantu memadamkan puntung rokok.

5. Memadamkan Listrik saat Tak Digunakan

Seperti yang diketahui, konsleting merupakan penyebab tertinggi kebakaran. Oleh karena itu sangat penting sekali untuk mematikan listrik apabila sedang tidak digunakan untuk meminimalisir terjadinya arus pendek yang dapat menyebabkan terjadinya percikan api.

6. Siapkan Tempat Khusus untuk Membakar Sampah

Membakar sampah adalah hal yang sudah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang. Namun, kebiasaan ini bisa menjadi sumber kebakaran.

Siapkan tungku atau tempat khusus yang memang dikhususkan untuk membakar sampah, dan jauh dari bangunan utama atau benda-benda yang mudah terbakar.

Pastikan juga di sekitar tempat pembakaran ada sumber air untuk memadamkan api jika dirasa api mulai membesar. Pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat pembakaran.

  • Bekali Rumah dengan Smoke Detectors dan Fire Extingushers untuk Cegah Kebakaran Rumah Serta Alat-alat Pencegah Kebakaran Lainnya.

Penting sekali untuk memiliki alat-alat pencegah kebakaran. Walaupun biaya yang dikeluarkan akan lumayan besar untuk membeli alat-alat ini, tapi tidak ada salahnya karena apabila kebakaran sudah terjadi, kerugian yang ditimbulkan akan lebih besar dan ada juga kemungkinan jatuhnya korban.

Air, Kain Basah, dan Pasir dapat digunakan sebagai alternatif untuk mencegah dan memadamkan api. Namun hanya berguna untuk api yang kecil dan dalam proses penggunaannya lumayan berat mengingat jarak dan waktu yang digunakan untuk memperolehnya.

Kebakaran seringkali terjadi tanpa kita sadari sejak dini, lakukanlah hal-hal yang dapat meminimalisir terjadinya kebakaran dan perkirakan potensi terjadinya kebakaran agar apabila terjadi kebakaran, dapat dideteksi dan diatasi secepat mungkin.

Apabila kebakaran sudah membesar, hubungi pemadam kebakaran agar kobaran api tidak semakin menyebar hingga ke rumah atau gedung di sekitarnya dan segera evakuasi apabila api tidak bisa dipadamkan dengan alat-alat yang tersedia.

POST REPLY