Jausan Erupsi Gunung Kelud
Jausan menerima bantuan dari Dhama TV

Pada 10 Februari 2014, Gunung Kelud dinaikkan statusnya menjadi Siaga dan kemudian pada tanggal 13 Februari pukul 21.15 diumumkan status bahaya tertinggi, Awas (Level IV), sehingga radius 10 km dari puncak harus dikosongkan dari manusia. Hanya dalam waktu kurang dari dua jam, pada pukul 22.50 telah terjadi letusan pertama tipe ledakan (eksplosif). Erupsi tipe eksplosif seperti pada tahun 1990 ini (pada tahun 2007 tipenya efusif, yaitu berupa aliran magma) menyebabkan hujan kerikil yang cukup lebat dirasakan warga di wilayah Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur, lokasi tempat gunung berapi yang terkenal aktif ini berada, bahkan hingga kota Pare, Kediri[. Wilayah Kecamatan Wates dijadikan tempat tujuan pengungsian warga yang tinggal dalam radius sampai 10 kilometer dari kubah lava, sesuai rekomendasi dari Pusat Vulkanologi, Mitigasi, dan Bencana Geologi (PVMBG).[ Suara ledakan dilaporkan terdengar hingga kota Surabaya, Solo dan Yogyakarta ( berjarak 200 km dari pusat letusan)[, bahkan Purbalingga (lebih kurang 300 km), Jawa Tengah[.

Dampak berupa abu vulkanik pada tanggal 14 Februari 2014 dini hari dilaporkan warga telah mencapai Kabupaten Ponorogo. Di Yogyakarta, teramati hampir seluruh wilayah tertutup abu vulkanik yang cukup pekat, melebihi abu vulkanik dari Merapi pada tahun 2010. Ketebalan abu vulkanik di kawasan Yogyakarta dan Sleman bahkan diperkirakan lebih dari 2 centimeter. Abu vulkanik juga sampai di wilayah Kabupaten Kebumen esok paginya dengan ketebalan hingga 3 cm. Hujan abu di Kabupaten Kebumen kemudian diikuti dibarengi dengan hujan air sehingga menjadi hujan lumpur. Dampak abu vulkanik juga mengarah ke arah Barat Jawa, dan dilaporkan sudah mencapai Kabupaten Ciamis, Bandung dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. Di daerah Madiun dan Magetan jarak pandang untuk pengendara kendaraan bermotor atau mobil hanya sekitar 3-5 meter karena turunnya abu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut sehingga banyak kendaraan bermotor yang berjalan sangat pelan.

Distribusi Bantuan berupa Terpal dan Bahan Makanan

Kami dari Jausan melakukan misi kemanusiaan di sekitar wilayah kaki gunung kelud, tepatnya di Desa Sidodadi Kabupaten Malang, karena disana tempat yang mengalami kerusakan terparah dan juga saat Tim Jausan sampai disana blm banyak relawan lain yang hadir disana sehingga Tim Jausan memutuskan untuk mendirikan posko. Selama misi yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu itu, banyak dari beberapa komunitas, NGO, instansi dan juga LSM yang juga turut berkontribusi menyalurkan bantuan melalui Jausan untuk kemudian diberikan kepada korban di daerah tersebut, mulai dari komunitas PT Arthawena, Mitsubishi Outlander, Dhama TV, Ka5ya dll.

Selain melalui para komunitas lain yang menyumbang, kami juga berusaha menggalang bantuan melalui twitter dan facebook agar para penyumbang yang akan melakukan baksos di daerah bencana membawa bahan bantuan sesuai dengan kebutuhan dilokasi bencana, dan hal tersebut terbukti efektif karena akhirnya setiap bantuan yang datang sesuai kebutuhan para pengungsi.

Jausan melakukan penutupan atap rumah warga dengan terpal

Selain melakukan distribusi bantuan, Jausan juga melakukan perbaikan fasum berupa masjid dan juga bangunan sekolah, karena tentunya fasum merupakan kebutuhan yang sangat urgent untuk sarana ibadah dan sekolah para anak-anak yang sebelumnya mengalami trauma pasca bencana, para warga disekitar dusun juga ikut serta dalam perbaikan fasum, setelah dirasa warga telah bisa mandiri dan juga tidak kekurangan bahan kebutuhan sehari-hari, Jausan memutuskan untuk mengakhiri misi di Desa Sidodadi.