SURVIVAL: KETEPATAN DAN KECEPATAN

Survival

Orang-orang yang senang berpetualang, baik di gunung, hutan rimba atau tempat-tempat semacamnya harus selalu sadar akan resiko yang ada pada kegiatan tersebut. Pengetahuan dan pemahaman akan resiko yang mungkin didapat merupakan suatu faktor yang esensial dalam persiapan dan pelaksanaan kegiatan di alam terbuka.

Tekad dan semangat untuk terus hidup, kemampuan teknis dan peralatan penunjang adalah kunci keberhasilan sebuah survival ingat survival bukan bagaimana bisa makan tetapi bagaimana bisa hidup.

Secara umum, sumber bahaya dapat berasal dari :

Diri kita sendiri (Subjective Danger) dapat kita kontrol.  Misal : keteledoran, kurangnya persiapan, pengetahuan yang minimal, dll.

Bahaya dari luar diri kita (Objective Danger). Misal : gempa bumi, badai, banjir, binatang buas, dll.

Berbagai macam jenis bahaya seperti tersebut di atas bisa menjadi masalah bagi sebagian orang, namun juga dapat menjadi suatu hal yang biasa saja, tentunya bagi yang telah menguasai teknik-teknik bertahan hidup di alam bebas.

Survival Sendiri berasal dari kata Survive yang dapat diartikan sebagai upaya untuk mempertahankan hidup.

Pentingnya memahami teknik mempertahankan hidup (survival) berkaitan dengan munculnya kondisi kritis, yang dapat dipertanyakan di sini: Apa yang menyebabkan kondisi kritis itu muncul atau aspek apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival? secara umum, aspek-aspek ini dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu:

Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan, dll.

Fisiologis : sakit, lapar, haus,luka, lelah, dll.

Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin, vegetasi, fauna, dll.

Ketiga aspek tersebut akan saling mempengaruhi.

Modal Dasar Survival

Semangat untuk mempertahankan hidup menjadi kunci utama. Bahkan seringkali terjadi pada orang awam yang menghadapi bahaya pada kondisi yang parah, tetapi karena keinginan untuk tetap hidup tinggi, seolah-olah dia mendapat kekuatan yang berlebih untuk mengatasi keadaan tersebut.

Kedua, kesiapan diri. Artinya adalah setiap orang harus mempunyai pengetahuan dan keterampilan survival yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya yang mungkin didapat.

Ketiga, alat pendukung. Peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi keberhasilan dalam menghadapi situasi bahaya. Pada saat survival kapak akan lebih berguna daripada kartu ATM.

Keempat, usaha untuk melepaskan diri dari kondisi bahaya.

Berkaitan dengan usaha untuk terlepas dari kondisi bahaya, ada lima kebutuhan yang harus diusahakan, yaitu :

  1. Perlindungan terhadap ancaman
  2. Perlindungan terhadap cuaca dan faktor-faktor medan: Buat bivak
  3. Perlindungan terhadap gangguan binatang buas: api unggun
  4. Perlindungan terhadap makanan/minuman beracun/berbahaya: Pengetahuan botani dan zoologi praktis
  5. Perlindungan yang berasal dari tubuh kita sendiri: kenalilah diri sendiri
  6. Perlindungan terhadap penyakit dan cedera: Obat-obatan dan P3K
Bivak

Hal yang paling perlu untuk diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin, karena situasi ini yang paling sering mengakibatkan kematian para survivor. Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk perlindungan dari cuaca dingin yang dapat diusahakan adalah membangun bivak

Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim.

Macam-macam bivak:

  1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
  2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
  3. Bivak pengawasan / pengintaian
  4. Bivak pertahanan / perlindungan

Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak:

  1. Kondisi medan
  2. Tempat harus datar / rata / nyaman untuk tidur
  3. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
  4. Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan terlalu merusak alam sekitar
  5. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena tempat itu tidak sehat dan kurang aman
  6. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)

Antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun, dll.

Dua hal penting yang harus disiapkan untuk menghadapi situasi bahaya :

  1. Pakaian, Usahakan ada pakaian khusus untuk pergerakan dan ada pakaian khusus untuk tidur.
  2. Makanan, Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot, and mengganti sel-sel yang rusak.

Sumber-sumber makanan:

  1. Makanan dari hewan: Binatang lunak (cacing, siput), serangga, reptil, unggas, dsb.
  2. Makanan dari tumbuhan: Tumbuh-tumbuhan terutama yang mengandung karbohidrat dan seratnya memperlancar pencernaan.

Ciri umum tumbuhan yang dapat dimakan :

  1. Bagian tumbuhan yang masih muda ( pucuk/tunas)
  2. Tumbuhan yang tidak mengandung getah
  3. Tumbuhan yang tidak berbulu
  4. Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap
  5. Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia misal : kera

Sebaiknya masaklah terlebih dahulu bagian tumbuhan yang akan dimakan dan disaranakan untuk tidak memakan jamur karena kebanyakan jamur adalah jenisnya yang beracun.

Api

Selain menghangatkan tubuh, fungsi penting dari api adalah untuk meningkatkan semangat psikologis. Fungsi yang lain : penerangan, memasak makanan/minuman, membuat tanda-tanda/kode, mengusir binatang liar, dll.

Air

Air merupakan prioritas dalam survival. Jika kita kekurangan air bisa mengalami dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).

Air yang aman :

  1. Tidak berwarna, berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai
  2. Air yang diadpat dari tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun: Tumbuhan beruas-ruas, tumbuhan merambat: lumut dankeluarganya, tumbuhan khusus: kantong semar
  3. Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur
  4. Air tercemar tapi dengan proses yang rumit dapat diminum : air belerang, air rawa

Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air.

Petunjuk penting mengenai penggunaan air:

  1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju.
  2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
  3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
  4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
  5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan

Tanda-tanda/kode untuk memberikan sinyal bahaya:

  1. Suara : peluit, teriakan
  2. Cahaya, api dan asap
  3. Kain dan bendera dengan warna kontras dengan lingkungannya

Pengambilan keputusan

Hal yang paling menentukan dalam survival adalah pengambilan keputusan, orang yang berhasil melewati situasi bahaya adalah dia yang tepat mengambil keputusan.

Apakah kita akan menetap (survival statis ) ?

Atau bergerak mencari jalan keluar (survival dinamis) ?

Masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri . Jika ingin keluar tentunya kita membutuhkan peta dan kompas atau setidaknya pemahaman tentang daerah tersebut. Keberhasilan dalam pengambilan keputusan dalam survival tergantung pada pengalaman dan latar belakang orang yang mengalami survival. Semoga bermanfaat.

POST REPLY