JAUSAN.ID – Tahukah anda? kebiasaan-kebiasaan buruk yang bisa merusak jaringan otak kita?
Mengapa kebiasaan ini harus dikurangi? Apa kebiasaan lain yang memicu otak rusak? Simak artikel ini untuk membedahnya.
Berikut ini berbagai kebiasaan yang harus anda hindari sekarang untuk menurunkan risiko kerusakan otak:
- Terlalu sering sendirian
Hmm… Mungkin beberapa dari kita sebagai loner atau si penyendiri. Namun, sayangnya, terlalu sering menghabiskan waktu sendirian dapat memicu otak rusak. Orang yang memiliki teman walaupun sedikit cenderung lebih produktif, lebih bahagia, dan memiliki risiko Alzheimer yang lebih rendah. (Dr. Reni Utari, Medical Editor)
Tak ada salahnya untuk memulai komunikasi dengan teman-teman lama Anda, seperti curhat, melakukan hobi bersama, membahas berita-berita hangat sambil menyeruput secangkir teh sesekali bersama sahabat dan keluarga ternyata amat bermanfaat untuk mental dan otak. Ikuti pula komunitas dan kelas-kelas olahraga atau kesenian untuk memancing interaksi dengan orang lain.
- Terlalu banyak konsumsi junk food
Tak salah makanan seperti soft drink atau keripik-keripik disebut sebagai junk food. Sebab, orang yang sering mengonsumsi junk food cenderung memiliki bagian otak terkait daya ingat dan pembelajaran yang lebih kecil. Sebaliknya, makanan sehat seperti biji-bijian utuh dan sayuran hijau mampu menjaga fungsi otak dan menurunkan risiko kerusakannya. Agar tidak membosankan, sebaiknya kita ubah cara mengonsumsinya dengan menjadikan olahan sayuran maupun buah-buahan menjadi jus.
- Menggunakan headphone dengan volume keras
Otak merupakan organ yang bertugas dalam memahami suara di sekitar kita. Apabila kita memberikan ‘tekanan’ yang berlebihan untuk otak, tentu organ ini juga rentan untuk rusak.
Menyetel musik menggunakan headphone dengan volume keras berisiko merusak kemampuan pendengaran secara permanen. Kebiasaan ini juga dapat memicu masalah otak seperti penurunan daya ingat dan kerusakan pada jaringan otak.
- Kurang mendapatkan sinar matahari
Berbaring di kamar yang gelap memang zona nyaman bagi banyak orang. Namun, kebiasaan ini bisa kita kurangi untuk menjaga kesehatan otak. Sebab, kurang mendapatkan sinar matahari dikaitkan dengan kondisi depresi, dan kondisi ini juga dapat memperlambat fungsi otak.
Selain itu, studi juga menemukan bahwa cahaya matahari membantu otak bekerja dengan optimal.
- Menyelimuti kepala saat tidur
Beberapa orang lebih merasa nyaman jika menyelimuti kepala saat tidur. Sayangnya, kebiasaan ini dapat meningkatkan konsumsi karbon dioksida dan menghambat masuknya oksigen. Kekurangan oksigen dapat merusak sel-sel otak.
- Banyak konsumsi garam dan gula
Garam dan gula merupakan zat yang perlu untuk dibatasi konsumsinya. Misalnya, konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi. Dengan begitu, nutrisi yang sampai ke otak pun akan terhambat dan mengganggu perkembangannya.
Sementara itu, konsumsi garam dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang kemudian dapat berujung pada stroke.
- Kurang tidur
Kurang tidur menganggu kemampuan otak dalam mengingat informasi, risiko otak rusak pun dapat terjadi karena kebiasaan ini. Kurang beristirahat dapat berujung pada rasa kantuk sepanjang hari, depresi, dan gangguan daya ingat. Bahkan, kurang tidur satu malam saja memengaruhi kemampuan otak dalam mengingat infiormasi.
- Merokok
Merokok menjadi kebiasaan yang tidak ada manfaatnya untuk kesehatan, termasuk memicu kerusakan otak. Merokok dapat melemahkan daya ingat serta meningkatkan risiko demensia hingga dua kali lipat. Rokok juga memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.
- Kecanduan pornografi
Pornografi dipercaya juga dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan otak secara perlahan. Jika terlalu sering dan sampai tahap kecanduan, pornografi dapat merusak fungsi dan kinerja otak.
POST REPLY