TAS SIAGA BENCANA: BENTUK KESIAPSIAGAAN DAN ANTISIPASI BENCANA

Berlokasi di cincin api pasifik (wilayah dengan banyak aktivitas tektonik), membuat Indonesia terus dihadapkan dengan resiko berbagai macam bencana, seperti: Letusan gunung berapi, gempa bumi, banjir, hingga tsunami. Pada 20 tahun terakhir, headline media-media dunia kerap kali menyorot Indonesia perihal bencana-bencana alam maha dahsyat yang terjadi, salah satu yang menjadi pemicu hal tersebut tak lain karena Indonesia duduk diantara pertemuan tiga lempeng .

Keadaan ini tentunya semakin mendorong kita untuk membuka mata dan menumbuhkan kesadaran bahwa siap siaga dalam menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi adalah sebuah keharusan, hal yang perlu kita pahami dari fakta-fakta diatas ialah bahwa kita tidak mungkin menghindari bencana-bencana tersebut karena dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita harus mengetahui apa yang mesti dipersiapkan sebelum terjadi bencana.

Edukasi seputar wawasan kebencanaan dan pemahaman mitigasi bencana ialah kunci awal bagi kita dalam menghadapi keadaan ini, kurikulum khusus soal mitigasi kebencanaan bahkan diusulkan untuk masuk ke dalam materi pendidikan.  Upaya mitigasi sebagai bagian dari edukasi dan penyadaran kolektif memang harus terintegrasi dengan sistem pendidikan agar menjadi budaya di tengah masyarakat.

Salah satu upaya kecil namun penting dari mitigasi kebencanaan dalam membangun kesiapan menghadapi bencana ialah dengan memiliki Tas Siaga Bencana

Apa itu Tas Siaga Bencana ?

Tas Siaga Bencana (TSB) adalah tas yang dipersiapkan anggota keluarga untuk berjaga-jaga apabila terjadi suatu bencana atau kondisi darurat lainnya. Tas ini dipersiapkan untuk bertahan hidup saat bantuan belum datang. Selain itu, tujuan dari Tas Siaga Bencana juga untuk memudahkan masyarakat saat proses evakuasi dilakukan.

Sejak dulu, masyarakat Jepang sudah menerapkan budaya untuk memiliki Tas Siaga Bencana, karena bagi negara Jepang, gempa bumi adalah rutinitas, sehingga pembekalan tentang bagaimana cara menghadapi gempa bumi dikuasai dengan baik oleh masyarakat Jepang.

Komposisi tas siaga bencana
Komposisi tas siaga bencana

Adapun sejumlah barang yang harus dipersiapkan dan dimasukkan ke dalam TSB antara lain:

1. Surat-surat penting (surat tanah, surat kendaraan, ijazah, akta kelahiran dan lain lain).

2. Sandang untuk tiga hari, meliputi pakaian dalam, celana panjang, jaket, selimut, handuk, jas hujan dan lain lain.

3. Makanan ringan tahan lama (mi instan, biskuit, abon, cokelat dan lain lain).

4. Air minum (setidaknya cukup untuk kebutuhan selama kurang lebih tiga hari).

5. Kotak P3K, berisi obat-obatan pribadi dan obat-obatan umum lainnya.

6. Radio/ ponsel (radio/ ponsel beserta baterai/ charer/ powerbank, tujuannya untuk memantau informasi seputar bencana).

7. Perlengkapan mandi (sabun mandi, sikat gigi, odol, sisir, cotton bud dan lain lain).

8. Masker (alat bantu pernafasan untuk menyaring udara kotor/ tercemar).

9. Peluit (alat bantu untuk meminta pertolongan saat darurat).

10. Uang (siapkan uang tunai secukupnya untuk perbekalan selama kurang lebih tiga hari).

11. Alat bantu penerangan, seperti senter, headlamp, korek api, lilin dan lain sebagainya.

Usahakan Tas Siaga Bencana tersebut memiliki warna terang, misal warna oranye, merah atau hijau terang, sehingga bisa dengan mudah terlihat. Bahannya bisa apa saja, yang penting ringan dan akan baik jika terbuat dari plastik atau bahan kain water resistant.

Satu tas siaga bencana wajib dimiliki oleh setiap rumah tangga dan diletakkan ditempat yang strategis, agar mudah untuk diakses ketika dalam situasi genting, contoh peletakan tas siaga bencana yang ideal adalah di dekat pintu keluar sehingga siap dibawa ketika terjadi bencana.

Menyiapkan Tas Siaga Bencana sejak dini mungkin dianggap sepele oleh beberapa orang, karena menurut mereka bisa saja mereka menyiapkannya pada saat terjadi bencana, hal itu mungkin saja apabila bencana yang terjadi seperti gunung meletus dan banjir, yang mana kita masih memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan beberapa hal sebelum meninggalkan rumah, meskipun kemungkinannya kecil, tapi bagaimana apabila bencana yang terjadi seperti gempa bumi. yang hanya dalam hitungan detik bisa meratakan sebuah bangunan.

Di Jepang, Tas Siaga Bencana ini dijual bebas di supermarket. Biasanya juga dijual dengan isi yang cukup lengkap, mulai popok, alat mandi, pembalut wanita, pisau, radio kecil, tisu basah, permen buah, dan sleeping bag. Namun saat ini keberadaan Tas Siaga Bencana belum bisa diperoleh secara mudah di Indonesia, masyarakat juga belum sepenuhnya memahami dan mendapatkan informasi soal Tas Siaga Bencana.

Semoga dengan hadirnya tulisan ini dapat membantu masyarakat untuk memahami salah satu upaya edukasi dan mitigasi bencana dan semoga masyarakat semakin sadar bahwa Tas Siaga Bencana memang penting keberadaannya sebagai bentuk persiapan bagi diri sendiri dan keluarga untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan dan mempermudah dalam upaya evakuasi saat terjadi bencana.

Semoga bermanfaat, Salam Kemanusiaan.

POST REPLY